jika aku adalah air matamu
aku ingin lahir dan jatuh dari matamu
dan berakhir di bibirmu
tapi jika kau adalah air mataku
ku tak kan menangis
karna ku takut kehilanganmu
karya Gilang Febrianto kelas 8 A SMPN 2 Pagentan Banjarnegara
Selasa, 01 Juni 2010
Air Mata
jika aku adalah air matamu
aku ingin lahir dan jatuh dari matamu
dan berakhir di bibirmu
tapi jika kau adalah air mataku
ku tak kan menanngis
karna ku takut kehilanganmu
karya Gilang Febrianto kelas 8 A SMPN 2 Pagentan Banjarnegara
aku ingin lahir dan jatuh dari matamu
dan berakhir di bibirmu
tapi jika kau adalah air mataku
ku tak kan menanngis
karna ku takut kehilanganmu
karya Gilang Febrianto kelas 8 A SMPN 2 Pagentan Banjarnegara
Sabtu, 29 Mei 2010
Selasa, 25 Mei 2010
Longsor di Hutan Pinus Clapar Banjarnegara
Pada hari Sabtu 16 Mei 2010 terjadi bukit longsor di hutan pinus Clapar Madukara, Banjarnegara. Longsoran bukit menutupi jalan raya yang menghubungkan Pagentan - Banjarnegara. Akibatnya hari Sabtu guru-guru yang akan mengajar yang rumahnya di bawah tidak bisa melanjutkan perjalanan ke sekolah masing-masing, termasuk guru SMPN 2 Pagentan.
Bukit yang ditanami pinus itu longsor setelah semalaman diguyur hujan lebat. Mungkin penyebabnya karena tanah terlalu gembur, sehingga di bawah pohon pinus tak ada rumput atau semak yang bisa menyerap air.
Hari Senin orang yang akan ke Pagentan atau yang akan turun ke bawah (Madukara, Banjarnegara dll) sudah bisa lewat walaupun jalan tetap belum bisa dilalui kendaraan. Kami para guru melewati jalan yang masih licin berlumpur dengan bergandengan tangan. Akhirnya bisa melewati longsoran dan mengajar seperti biasa.
DPU kabupaten mengerahkan alat berat berupa beghu dan eskavator untuk menyingkirkan longsoran. Namun karena pekerjaan yang atau tanah yang harus disingkirkan banyak maka pekerjaan itu memerlukan waktu berhari-hari.
Kami pun mau tak mau harus berjalan kaki di longsoran yang kurang lebih panjangnya 20-30 meter dengan berjalan kaki. kendaraan dari bawah hanya bisa mengantar sampai di ujung longsor , dilanjutkan berjalan, dan di atas longsoran sudah menunggu ojek atau jemputan. Mas Warjo, Pur, dan Mbak Eni senantiasa setia menjemput kami.
Barulah tadi pagi Rabu, 26 Mei 2010 kata Mbak Rini jalamn sudah bisa dilalui kendaraan. Alhamdulillah.
Langganan:
Postingan (Atom)